Perlahan-lahan waktu menarikku ke dalam Lumpur nan hitam
Hingga tak kusadari sang peri mulai menari-nari
Memahat salju abadi
Aku tak sesali apa yang terjadi
Namun sebagai insan, aku pun berhak meraih impian yang kuidam-idamkan
Sering kubertanya pada langit jingga
Mengapa Kau tak izinkan kumerengkuhnya?
Apa lantaran diriku hina dipandangan mata-Mu?
Atau Engkau tlah memilihkan apa yang terbaik bagiku?
Dengan tertatih-tatih kuberdiri
Berlari mengejar pelita di malam nan sepi
Tak kuhiraukan beribu-ribu duri yang menghalangi
Ku kan terus berlari hingga ke ujung bumi
Menjemputnya dengan hati nan suci
Tiada daya aku tanpa-Mu
Maka bimbinglah daku dengan kasih-Mu
Semoga kepahitan hidup ini menjadi pembuka jalan ke syurga-Mu
Hingga kudapat tersenyum tulus
Oh, Tuhanku… sungguh besar karunia-Mu
Biarlah kutelan kegetiran ini
Karna kuyakin ia hanya sementara
Tak selamanya
Badai kan berakhir tika masanya tlah tiba
Seperti fajar yang sibakkan tirai malam nan kelam
Komentar
Posting Komentar